Ticker

6/recent/ticker-posts

Resensi Buku Tamasya Bola Karya Darmanto Simaepa

Buku Tamasya Bola karya Darmanto Simaepa
Buku Tamasya Bola karya Darmanto Simaepa

Buku ini lebih dari dua tahun saya beli. Hanya saja ketika membaca terjeda lama. Beruntung saya membuat catatan, sehingga tak perlu mengulangi dari awal. Saya melanjutkan halaman demi halaman membaca serta mencatat bagian-bagian tertentu. 

Selama pandemi, saya mulai menyelesaikan bacaan yang terjeda hampir dua tahun. Buku Tamasya Bola ini menemani saya di beberapa kesempatan. Berpindah-pindah kedai kopi ataupun hotel kala staycation. 

****** 

Judul: Tamasya Bola 

Karya: Darmanto Simaepa 

Penerbit: Buku Mojok 

ISBN: 978-602-1318-31-7 

Tahun Terbit: 2015 


Cinta, Gairah, dan Luka dalam Sepakbola 

Tamasya Bola menjadi bacaan yang menarik bagi orang pecinta literatur tentang sepakbola. Berbagai cerita dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, sesekali nasarinya bersanding dengan permainan sepakbola pinggiran di sudut nusantara. Bahasannya beragam. 

Narasi tentang Timnas Jerman yang serius mencari bibit pemain. Bagaimana mereka benar-benar mempunyai rencana besar dan berhasil menuai hasil. Bagaimana Die Mannschact membibit pemain yang pada akhirnya memenangi Piala Dunia 2014. 

Pun cerita tentang sosok yang selalu senyum di setiap momen. Ketika membahas pemain yang selalu tersenyum saat kalah ataupun menang pasti pikirna melambung pada sosok Ronaldinho. Ya, di sini bahasan tentang kisah maestro sepakbola yang tersenyum senang maupun senyuman kecut. 

Tak lengkap rasanya tanpa mengulas Messi. Sosok sepakbola yang mempunyai skill melejit dan berlimpah gelar saat di klub. Kontras kala Messi berjuang dengan bintang-bintang besar yang menyatu di Timnas Argentina. Di sini, bisa disimpulkan bahwa Messi juga hanya manusia biasa. 

Kisah rivalitas tanpa batas antara Mourinho dan Guardiola pun tersaji. Tatkala kedua pelatih hebat ini sama-sama menukangi tim di Spanyol. Tak dapat dipungkiri jika strategi mereka berdua yang beda dan respon pun bertolak belakang. 

Tak afdol rasanya jika ulasan sepakbola tanpa mengulik timnas Indonesia. Penulis mengulas sejarah sepakbola di Indonesia dengan menarik dan lugas. Bagaimana pada awal-awal adanya sepakbola, pemain didominasi keturunan Tionghoa. 

Hingga polemik PSSI era menjadi Liga Djarum Indonesia, perpecahan ISL & IPL, atau orang-orang yang berkepentingan di belakang kekisruhan tersebut. Pada dasarnya sekelumit cerita panjang PSSI rasanya tiada akhir. Hingga sekarang. 

Nyatanya ada banyak hal yang menarik untuk diresapi tiap tulisan pada buku Tamasya Bola. Berbagai kutipan pun tersaji. Berikut saya sertakan beberapa kutipan yang mungkin membuat kalian makin penasaran untuk membaca buku ini. 

“Orang bijak akan mengatakan, untuk meraih emas sepakbola, seorang pemain tidak harus membaca buku, membuka kliping, atau mengerti riwayat sepakbola. Itu bisa jadi benar.” 

“Di antara lautan pergerakan partai-partai, jong-jong, serikat-serikat dan perkumpulan, asosiasi sepakbola adalah organisasi olahraga paling awal yang merujuk kemerdekaan dan perjuangan Indonesia merdeka sebagai tujuannya.” 

“Pertandingan mengenal heng atau hes, tapi nyaris tidak ada tendangan bebas karena pelanggaran. Jika seorang pemain merasa dikasari, dia harus membalas secerdas mungkin ketika berebut bola.” 

“Sepakbola itu seperti berburu. Mendapatkan hewan buruan adakah penting, tapi seseorang harus menikmati perburuan itu sendiri.” 
Kala santai membaca buku Tamasya Bola
Kala santai membaca buku Tamasya Bola

***** 

Pendapat Saya tentang Buku Tamasya Bola 

Buku ini saya baca kala senggang. Berhubung saya hobi bermain sepakbola tarkam, setidaknya saya bisa menikmati waktu penulis mengulas tentang sepakbola di Indonesia. Lebih khusus lagi waktu mengingat masa kecil dengan permaian sore. 

Bagi kalian yang memang ingin tahu seluk-beluk kelumit sepakbola Indonesia, bagaimana awal hingga sampai ada Galatama bahkan kompetisi sekarang. Saya merekomendasikan kalian membaca buku ini hingga tuntas. 

Pun jika ingin tahu di belakang layar kekisruhan berbagai dinasti di sepakbola. Bagaimana sistem pencarian bibit di Indonesia yang sudah menjadi rahasia umum terkait manipulasi umur, anak titipan, atau skandal pengaturan skor. Kalian bisa baca di sini. 

Sekali lagi, membaca buku ini seakan-akan kita disajikan dua tontonan yang sangat kontras. Bagaimana kemajuan sepakbola di Eropa dengan segala proyek jangka panjang, dengan situasi pelik di Indonesia yang pembibitannya pupus sebelum berkembang. 

Percayalah, membaca buku ini bakal membuat kita melek jauh lebih luas tentang keinginan penonton, militansi para suporter Indonesia walau timnya tak kunjung memberi prestasi. Atau bagaimana tim bisa berganti nama dengan berbagai cara. Jadi, bacalah buku ini.

Posting Komentar

1 Komentar