Ticker

6/recent/ticker-posts

Resensi Novel Inteligensi Embun Pagi Karya Dee Lestari

Novel Supernova - Intelegensi Embun Pagi karya Dee Lestari
Novel Supernova - Intelegensi Embun Pagi karya Dee Lestari

Judul: Inteligensi Embun Pagi

Penulis: Dee Lestari

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2016

No ISBN: 978-602-291-131-9

Genre: Fiksi

Berbekal petunjuk dari upacara Ayahuasa di lembah suci Urumamba, Gio memantapkan dirinya menuju Indonesia. Tujuannya hanya untuk mencari dua orang (Reuben dan Dimas) untuk menelusuri sosok di balik Supernova.

Di waktu yang hampir bersamaan, Alfa yang pulang dari Tibet mendapatkan titik informasi terkait keberadaan Star. Dibantu detektif yang tak terduga, mereka dapat menelusuri Star dan membuatnya harus ke Indonesia untuk memastikan.

Secara tidak disengaja, Alfa berkenalan dengan Kell. Pertemuan ini jauh mengagetkan karena Kell mengetahui sosok yang Alfa cari. Dia juga yang mengatakan tempat di mana Alfa bisa menemukan orang yang dicarinya.

Sementara itu Reuben dan Dimas pun tak kalah sibuk. Mereka bergelut dengan berbagai pertanyaan yang tak dapat disibak. Seluruh pertanyaan itu pada akhirnya mengerucut dan mempertemukannya dengan orang-orang di balik Supernova.

Kepingan-kepingan mulai berurutan. Elektra dan Bodhi dikumpulkan di rumah Bu Sati. Mereka berdua saling menyibak misteri yang diketahuinya. Tempat bernama Asko menjadi sangat penting untuk mereka ketahui keberadaannya, dan apa fungsinya.

Kejutan juga terjadi pada Zarah. Niat pulang karena kakeknya meninggal nyatanya bukan serta-merta melupakan keinginannya untuk mengetahui misteri Firas (ayahnya) menghilang. Justru di sini dia mendapatkan informasi baru yang tak terduga.

Seluruh orang terpilih tersebut secara tidak langsung seperti sudah terencanakan untuk saling bertemu, berkaitan satu dengan yang lainnya. Identitas mereka pada akhirnya tersibak sedikit demi sedikit, dan mereka sangat dibutuhkan untuk suatu misi.

“Aku tahu format kami berenam. Fungsi kami berubah sesuai siklus, tapi nama kode kami selalu sama. Berenam kami membentuk jaringan inteligensi – halaman 2.7”

“Dunia ini penuh mayat hidup. Penjaganya Gelombang, meski bentuknya mirip hantu, bagi kami dia lebih hidup daripada kebanyakan manusia – halaman 179.”

“Meneruskan Supernova berarti menebarkan potensi ledakan ke orang-orang.sebanyak-banyaknya. Itu tujua dia bikin Supernova – halaman 227.”

“Lepas dari tubuh, kalian kembali menjadi secercah inteligensi murni, liar seperti radikal bebas yang kehilangan pegangan, mencari koloni tempat kalian menginduk. Untuk itulah kami ada – halaman 351.”

“Kematian adalah definisi dramatis dari konversi energi. Tidak butuh jadi perentas untuk tahu bahwa energi tidak bisa dimusnahkan – halaman 469.”

*****
Mengopi sembari baca buku
Mengopi sembari baca buku

Seri pamungkas di Supernova adalah Inteligensi Embun Pagi. Pada novel ini, semua sosok yang ada di tiap seri saling terkuak identitasnya. Mereka saling mencari satu dengan yang lainnya, lalu belajar mengidentifikasi apa maksud dan tujuan mereka ada.

Cerita pada seri penutup membuat kita makin penasaran. Sosok-sosok utama saling bertemu dan berakitan. Alur yang menggiring cerita semua ke Indonesia makin menjelaskan bahwa sumbernya ada di Indonesia. Tentu hal itu sudah pernah diceritakan pada satu seri yang sebelumnya.

Akar, Petir, Partikel, Gelombang saling bersua. Mereka terus mencari keberadaan Bintang Jatuh. Menyibak labirin yang cukup rumit dan mustahil tanpa ada tokoh-tokoh yang membimbingnya. Bagaimana mereka harus bisa mengidentifikasi mana kawan dan mana lawan.

Cerita mereka saling berkaitan. Secara nyata dalam alam bawah sadar, mereka adalah satu tim yang tak bisa dipisahkan. Meski mereka sendiri sebenarnya saling tidak mengenali. Hanya saja, kaitan peristiwa atau orang-orang di sekitarnya menjadi benang merah yang menyatukan.

Inteligensi Embun Pagi mengaduk pembaca. Setidaknya, pembaca harus memahami dan mengingat betul siapa tokoh-tokoh yang pernah mencuat pada seri sebelumnya. Lalu memilah-milah mana yang benar kawan atau lawan.

Kejutan demi kejutan terkuak dengan tak terencana. Alurnya memang membuat pembaca makin penasaran. Terlebih keterkaitan tokoh di antara mereka harus saling melengkapi, tapi tak pernah bertemu dan di cerita sepertinya mereka tak dipertemukan.

Sepertinya penulis sengaja memainkan imajinasi para pembaca. Sehingga sepertinya akan berakhir dengan klimaks, tapi ditahan hingga larut. Tapi, kejutan selalu ada dan mengubah semua yang sudah dipikirkan pembaca. Ada yang luput dari pantauan pembaca serta sosok misterius yang di awal seri hingga menjelang terakhir tak tersibak.

Bagi saya sebagai pembaca, seri Supernova adalah mahakarya yang harus kita apresiasi dengan begitu kuat. Dee Lestari bercerita dengan caranya dia sendiri. Membuat kita percaya hal-hal yang mungkin sedari awal tak pernah terbesit dalam pikiran.

Untuk kalian yang suka fiksi Indonesia. Saya amat sangat merekomendasikan Seri Supernova untuk kalian baca. Agar tidak kebingungan, silakan baca mulai dari seri pertama hingga keenam. Tentu perasaan kalian bakal teraduk dan imajinasi membumbung jauh mengikuti cerita yang disajikan.

Posting Komentar

0 Komentar