Ticker

6/recent/ticker-posts

Resensi Lambe Akrobat – Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip Karya Agus Mulyadi

Buku Lambe Akrobat karya Agus Mulyadi
Buku Lambe Akrobat karya Agus Mulyadi

Judul: Lambe Akrobat – Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip 
Penulis: Agus Mulyadi 
Penerbit: Buku Mojok 
ISBN: 978-602-1318-69-0 
Tahun Cetak: Cetakan Pertama, Mei 2018 

Agus Mulyadi, sosok yang lebih dikenal dengan sebutan GusMul atau malah Agus Magelangan (blognya) memang pandai merangkai cerita yang diadaptasi dari kegiatan sehari-hari menjadi lucu dan menarik. Beberapa buku sudah ia hasilkan, terakhir membaca adalah buku yang berjudul Diplomat Kenangan

Layaknya buku sebelumnya. Pada buku Lambe Akrobat ini, Agus menceritakan seputaran kehidupan dia di kampung halaman, Jogja, bahkan ketika dia sudah mulai tenar dan diundang media-media besar menjadi narasumber. 

Lambe Akrobat bukan tulisan semacam Lambe Turah. Kalau Lambe Turah itu postingannya tentang orang lain, Lambe Akrobat menceritakan dirinya sendiri. Gaya tulisan Agus yang dikenal ceplas-ceplos, njawani, tersaji di buku ini. 

Pada buku ini, ada dua segmen yang dibuat Agus. Satu bab menceritakan sehari-harinya dia bersama keluarga, dan bab satu lagi menceritakan Agus dengan teman-teman sepermainan. Sedikit tulisan ada di blognya, tapi tulisan di sini lebih banyak yang baru. 

Seperti yang sudah diketahui, tulisan-tulisan Agus ini membuat kita tertawa. Tertawa dalam hal sebenar-benarnya “saat dia memang sedang melucu” atau malah ketika dia sial. Entah kenapa, kesialan dia dan teman-temannya malah mengundang gelak tawa yang lebih besar. 

Berikut sedikit kutipan yang ada di buku Lambe Akrobat. 

Ki lho, Gus, conto adimu kuwi, lulus SMK menjadi lulusan terbaik, ndak seperti kamu, ndak ada prestasinya, nilai Matematika pun cuma empat, sudah jelek, bodho sisan! Koyok ngono kok pengin punya istri – halaman 32.” 

Langsung tak kembalikan, lha, soalnya itu jari kaki je, kalau jari tangan mungkin tak simpen, bisa buat utik-utik upil! – halaman 93.” 

Oalah, Tro.. Tro.. ke mana mana naik vespa, tapi njoget reggae saja ndak bisa, kilokke wae vespamu!! – halaman 135.” 

Buku setebal 160an ini termasuk bacaan ringan. Kumpulan cerita pendek ala Agus Mulyadi menarik dibaca kala senggang. Seperti tulisan-tulisan dia di media lain, menggelitik dan penuh humor. 

Bagi kalian yang kangen dagelan ala Agus Mulyadi, kalian bisa membaca buku ini; lebih asyik lagi kalau membeli bukunya. Toh, Gus, tak promosikke bukumu. Mugo-mugo laris manis! 

Dari cerita-cerita yang dituangkan Agus Mulyadi, kita percaya banyak hal yang bisa membuat kita tertawa. Cerita sederhana tapi mengena dengan akhiran cerita yang tak terduga. Bocoran sedikit; ada sisipan umpatan-umpatan dalam Bahasa Jawa yang membuat kita tertawa.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Halo Min, artikel di atas jadi referensi saya untuk mulai ngeblog resensi buku. Salam kenal dari yang baru mulai.

    BalasHapus