Ticker

6/recent/ticker-posts

Makan Siang Sate Mbak Bella Bantul

Sate Kambing Mbak Bella Imogiri
Sate Kambing Mbak Bella Imogiri

Di warung area Gua Jepang Pundong, kami masih mendiskusikan tujuan makan siang. Asupan kolesterol menjadi penutup rutinitas bersepeda tiap akhir pekan. Ardian dan Yugo sedang diskusi, antara Sate Kambing Pak Meyet ataupun Mbak Bella.

Kedua warung sate tersebut searah dengan jalan pulang. Pilihan tertuju di Sate Mbak Bella dengan berbagai pertimbangan. Tentu salah satunya adalah kita pasti sampai di lokasi menjelang pukul 11.00 WIB. Sudah terlambat jika di sate Pak Meyet.

Saya merasa bersepeda hali ini berat. Medan yang berat dengan sepeda lipat, ditambah cuaca yang terik. Kulit ini seperti tersengat sinar matahari. Amat terik, menandakan bakal ada hujan dalam beberapa waktu ke depan.

Ritme kayuhan sepeda melambat, saya berusaha menjaga kecepatan pada batas yang nyaman. Yugo sudah mendahului. Tepat pukul 10.35 WIB, kami sampai di Sate Mbak Bella. Juruparkir langsung mengarahkan tempat untuk menyandarkan sepeda.
Warung sate mbak Bella
Warung sate mbak Bella Bantul

Berlokasi di jalan Imogiri Timur, Sate Mbak Bella menjadi salah satu tujuan para pecinta kuliner tersebut. Ini kali pertama saya makan di sini. Biasanya saya menikmati sate di warung yang lainnya. Tergantung dengan siapa yang mengajak.

Menjelang siang, sate Mbak Bella belum begitu ramai. Lokasinya luas, sehingga kita bisa dengan bebas memilih tempat duduk. Ardian yang sudah terbiasa ke sini langsung menuju bagian belakang. Di sana, tempat duduknya jauh lebih banyak.

Di teras untuk parkir kendaraan roda dua, sementara mobil dapat parkir di pinggir jalan. Kami langsung masuk, deretan meja sudah ada tidak jauh dari sekitar tempat mengolah daging kambing. Beberapa ibu sibuk di dapur.

“Sate bakar dua, klataknya satu,” Ujar Ardian.
Pengunjung di warung sate mbak Bella
Pengunjung di warung sate mbak Bella

Saya meminta izin memotret proses pembakaran sate. Dua ibu sedang sibuk di dapur. Salah satu dari beliau membakar sate pesanan. Puluhan tusuk satu terbagi dalam baskom. Untuk sate klatak dibedakan tempatnya dengan sate bakar.

Pembakarannya di sisi menghadap luar dengan jendela kecil. Tusukan sate sudah terkumpul, ditambah kuah isi bumbu. Sate-sate tersebut dimasukkan dalam kuah, lantas dibakar. Ibu yang membakar sate tidak terganggu dengan kedatangan saya.

“Satenya saja difoto, mas. Kalau saya nanti hasilnya jelek,” Seloroh ibu sambil mebolak-balikkan sate.

Di sampingnya ibu yang satu sibuk menusuk jeroan untuk dijadikan sate. Ketika belum ramai, saya bisa leluasa memotret tanpa mengganggu aktivitasnya. Rasanya sudah cukup memotret, saya kembali menuju tempat duduk di belakang.

Selang sesaat, tiga porsi sate diantar. Nasi jadi satu di tempat anyaman bambu. Jika kita ingin memisah antara sate dengan nasi, ada piring yang sudah disediakan di sudut ruangan. Saya sendiri lebih suka mencampurkan sate dan nasi.
Tusukan sate siap dibakar
Tusukan sate siap dibakar

Lima tusuk sate berukuran sedang cukup memikat. Tanpa berlama-lama, kami menyantap siang ini secepatnya. Perut memang sudah cukup lapar, ditambah cuaca yang terik. Sate ini sudah lumayan pedas.

Di Imogiri memang ada banyak warung sate. Kita bisa memilih lokasi mana yang nyaman dan sate yang tepat dengan selera. Saya sendiri cenderung tidak pemilih, mau di warung sate manapun tetap bisa menikmati. Di sate Mbak Bella, satu porsi 25.000 rupiah.

Daging sate Mbak Bella cukup empuk, irisannya juga agak besar. Beberapa warung sate yang pernah saya singgahi di sekitaran sini porsi potongannya hampir sama. Untuk rasa, saya cukup menikmati dengan tingkat kepedasan yang pas.
Menikmati santap siang sate kambing Mbak Bella
Menikmati santap siang sate kambing Mbak Bella

Selesai makan, kami istirahat sebentar. Total pembayaran habis 75.000 rupiah untuk tiga orang, karena memang tidak ada tambahan. Matahari tepat di tengah-tengah, cuaca sangat terik menjadi tantangan tersendiri.

Yugo meminta izin lebih dulu, saya dan Ardian berpisah di pertigaan kecil. Untuk menyingkat perjalanan, saya melintasi jalur kota. Benar saja, di sekitaran Perempatan SGM sampai UIN Jogja, gerimis mengguyur. Jalanan sudah basah, sepertinya tadi sempat hujan lebat.

Untuk kalian yang suka dengan sate dan ingin menikmtai kala siang hari. Sate Kambing Mbak Bella bisa menjadi opsi. Terlebih bagi mereka yang datang rombongan, tempatnya luas dan bisa menampung banyak orang. Terkait harga, saya rasa sekitaran Imogiri harganya relatif sama. *Sate Mbak Bella, 19 Juni 2021.

Posting Komentar

0 Komentar