Sampul buku Melawat ke Timur/ Koleksi pribadi |
Judul: Melawat ke Timur - Menyusuri
Semenanjung Raja-raja
Penulis: Kardono Setyorakhmadi
Penerbit: Buku Mojok
NO ISBN: 978-602-1318-13-3
Tahun Terbit: 2015
Halaman: 184 halaman
Kategori:
Kisah Nyata
Menarik membaca
tulisan Kardono Setyorakhmadi yang dituangkan dalam buku, dan diterbitkan oleh
Buku Mojok. Penulis merupakan wartawan, tulisan yang ada di tiap lembar tidak
kaku. Membuat pembaca menjadi lebih antusias tentang pengalaman yang dia
dapatkan selama di timur.
Semacam melaksanakan
misi khusus; Kardono menyusuri pulau-pulau yang ada di timur, khususnya yang
berkaitan dengan agama Islam. Dia membagikan pengalaman ketika berkunjung ke
empat kerajaan Islam besar di Timur; Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.
Segala aktivitas
di sana dituliskan dengan lugas. Bagaimana toleransi antar umat beragama di
timur yang amat sangat toleran. Berbeda dengan berbagai informasi yang selama
ini disebarkan pemilik website/blog abal-abal. Membaca buku ini membuat kita
ikut larut dalam cerita. Tak jarang kita tercekak, ketika di timur sana, mereka
tak bisa dipecahkan dengan isu agama.
Jika setiap
orang mengingat tragedi Ambon yang begitu banyak diungkit-ungkit para
segelintir orang yang ingin memecah masyarakat di timur. Nyatanya di Ternate,
Tidore, Bacan, Jailolo, bahkan sampai Fak Fak, Papua pun menggiring isu agama
adalah hal yang sia-sia.
“Adat
yang berlaku sekarang sejalan dengan agama ‘Di sini katong punya pepatah: Adat
ditinggalkan, maka manusianya biadab – halaman 20.”
“Di luar cara penyajian sejatinya ada makna
lain dari penyebutan kopi itu. ‘Menunjukkan sebuah tanda kerukunan agama yang
kuat’ – halaman 45.”
“Agama sudah paten di sini. Jadi tidak ada
celah untuk dimainkan – halaman 153.”
Buku ini
membuat kita semakin sadar bahwa Islam di Tanah Timur jauh sudah ada sebelum
Kristen menyebar di sana. Berbagai bukti semacam situs pun ada, tidak
ketinggalan masjid-masjid tuanya. Dari sini, kita juga bisa tahu bahwa ada
banyak tradisi unik di sana, khususnya yang berkaitan dengan keagamaan.
Selain tentang
berkaitan dengan agama Islam, Kardono juga sempat mengunjungi susu yang masih
ada di tengah hutan. Di sini dia mendapatkan pengalaman berharga tentang
kehidupan, menjaga hutan, dan tentang etika dalam berperang antar suku. Nilai-nilai
yang menurutku jauh lebih terhormat dibanding dunia modern.
Tentu saja
selain menceritakan pengalaman berkaitan dengan adat yang unik, budaya,
kuliner; penulis tidak ketinggalan menceritakan perekonomian warga di Bacan. Di
sini juga diceritakan bagaimana keindahan Raja Ampat. Surga yang menjadi magnet
para traveler berkantong tebal.
Selamat membaca
buku ini, judul buku melawat ke timur; memang sangat pas dengan segala cerita
yang dituangkan oleh penulis. Mengutip kalimat yang ada di sampul belakang buku
“ia menyaksikan tumbuh subur rasa saling menghargai, toleransi, dan belas kasih
antar pemeluk agama.”
Tentu saja
kalimat tersebut bukan isapan jempol belaka. Penulis menuturkan banyak hal yang
pada kenyataannya kita harus menjadikan timur sebagai tempat belajar dalam
menghargai/bertoleransi antar pemeluk agama, dan bagaimana cara menangkal
isu-isu agama yang dilakukan segelintir orang.
2 Komentar
Indonesia Barat beranggapan paling pintar dan taat. Saking pintarnya, banyak akal-akalan dibuat sekalipun soal agama. Seolah-olah agama bukan sesuatu yang agung dan sakral. Malu sendiri mengetahui bagaimana di Indonesia Timur yang anti diguncang, dipecah belah, oleh isu agama.
BalasHapusResensinya mantap. Membuka bagian-bagian yang menarik dari buku dan bikin ngiler pengen baca juga.
Setelah membaca buku ini, sedikit banyak kita tahu di Ternate, Tidore dan lainnya; agama sanagt kuat. Bahkan mereka tak bisa diusik melalui agama.
Hapus