Ticker

6/recent/ticker-posts

Resensi Novel Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh Karya Dee Lestari

Novel Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh
Novel Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Judul: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Penulis: Dee Lestari

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun Terbit: Cetakan ke-20 2020

Genre: Fiksi

Cerita berliku dan penuh misteri diciptakan Dimas dan Reuben. Dua lelaki ini saling memberi ide yang berbeda. Kisah roman mereka berdua tulis dengan penggalan-penggalan alur dan membuat jeda. Judulnya Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

Cinta terlarang tersaji kala Ferre dan Rana memagut cinta. Hubungan dua insan yang tersekat oleh status tersaji. Mencintai tapi tak leluasa dalam merengkuh kebebasan. Kisah mereka bagaikan sesuatu yang paradoks.

Cerita fiksi yang ditulis Dimas dan Reuben nyaris nyata. Penciptaan Ferre membuat semuanya lebih menarik dikupas. Cinta yang dia dapatkan bukanlah sesuatu hal yang wajar bagi sebagian besar orang.

Sekatan ruang dan waktu membentuk paralel penuh pola. Bagimana kisah roman ini menjadi jauh lebih terasa pelik. Tak hanya dua sosok yang dominan terurai ceritanya. Masih ada sosok ketiga yang tak kalah menarik.

Hingga akhirnya mereka pun harus berinteraksi dengan Supernova. Siapakah Supernova ini? Sosok yang menjadi kunci pada setiap cerita namun wujudnya masih dalam tirani yang misteri. Belum bisa raba wujudnya.

“Penulis puisi bukan hanya mendengar ketukan inspirasi di pintunya. Dia merobohkan seluruh dinding. Inspirasi nggak perlu lagi ngomong permisi – halaman 105”

“Matahari membakar siang atau malam, apa bedanya? Bagi matahari tidak ada siang dan malam. Yang ada hanyalah ada. Jadi, tidak pernah sekalipun kita berpisah – halaman 141”

“Mencintai sesuatu atau seseorang dengan keutuhan diri adalah satu-satunya cara mencinta. Sementara perasaan tidak lengkap atau ketergantungan adalah refleksi jarak anda dengan diri sendiri – halaman 231

*****
Membaca buku dan menyesap kopi
Membaca buku dan menyesap kopi

Membaca buku pertama Supernova ini baru saya tuntaskan. Sudah lama ingin membeli buku ini lengkap, dan akhirnya terealisasikan. Seperti yang sudah saya bayangkan sejak awal. Buku ini memang asyik dengan berbagai cerita di dalamnya.

Mau tidak mau kita bercengkerama dengan sains, mencampurkan fisika dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Lalu diambil alur cerita yang tidak rumit. Pembaca bisa memahami istilah yang dipaparkan dengan mudah.

Bagi saya sendiri, novel ini memang berat. Tapi di situlah tantangan pembaca seperti saya. Ada gairah yang menggebu saat membaca novel ini. Jika berpikir cerita ini membosankan sebelum membacanya, kalian harus membaca agar ketagihan seri lanjutannya.

Pesan-pesan tersirat dapat kita dapatkan ketika membaca kisah Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Bisa jadi polemik kedua insan itu terjadi di dunia nyata. Tinggal bagaimana orang itu menyikapinya, seperti dicerita novel ini.

Membaca novel ini harus diluangkan dengan baik. Setidaknya ada catatan-catatan menarik yang bisa kita ambil dan simpulkan. Tentu saja untuk melepaskan pertanyaan bagaimana kisah selanjutnya, kita harus membaca novel lanjutannya.

Saya terlarut dalam membaca kisahnya. Ada kalanya rasa ini begitu sensitif pada saat-saat membaca, khususnya ketika hati yang terbelenggu dibebaskan. Benar-benar mengena bagi saya. Jika kalian penasaran, silakan membacanya.

Posting Komentar

0 Komentar