Ticker

6/recent/ticker-posts

Kopi Susu Panas di Kedai Kopi Kong Djie Jogja

Kopi Kong Djie Cabang Jogja
Kopi Kong Djie Cabang Jogja

Sebuah ajakan kawan mengopi di sekitaran Demangan kembali saya penuhi. Di hari sebelumnya, kami sudah mengopi di Kopi Country. Kali ini kawan ingin menjajal Kong Djie Kopi cabang Jogja. Di peta gawai, lokasinya di jalan Munggur, tepatnya di gang Permadi. 

Tempat kedai kopi tersebut tidak jauh dari kosan. Hanya berkisar 1.5 KM. Rutenya pun gampang. Menaiki sepeda, saya menyusuri jalan Solo. Tepat setelah Lippo Plaza, sepeda saya arahkan belok kiri. Melintasi jalan yang dimanfaatkan untuk parkir di luar plaza. 

Plang bertuliskan Argya B+B Guesthouse tersemat pada tembok bersama PW Coffeeshop with Kongdjie. Ini adalah kedai kopi Kong Djie cabang Jogja. Sepeda saya parkirkan di depan, lantas menyusul kawan yang sudah sedari tadi di sini. 

Lokasi Kopi Kong Djie Jogja di Jalan Munggur
Lokasi Kopi Kong Djie Jogja di Jalan Munggur

Bangunan kecil bermural seorang lelaki sedang mengangkat ceret, lalu tulisan Kong Djie Coffee, pun dengan nama kota Belitung dan Jogja. Seorang barista sedang sibuk menyiapkan pesanan. Saya mendekat untuk ikut memesan minuman. 

Lumayan beragam menu yang disediakan. Setidaknya kedai kopi kong djie cabang Jogja ini tidak hanya menyediakan kopi. Minuman nonkopi pun tersedia. Melihat harganya, menurut saya kedai kopi ini cukup murah. 

“Kopi susu panas. Sama singkong gorengnya satu.” 

“Baik mas. Ditunggu ya,” Jawab barista sekaligus pemilik kedai kopi. 

Kopi susu harganya 9.000 rupiah. Minuman ini mengingatkan saya waktu datang ke Belitung di tahun 2018. Kala itu, saya menyempatkan singgah di Kopi Kong Djie Belitung. Di sana, saya melihat orang-orang mengopi santai. 

Daftar Menu dan Hagra Kopi Kong Djie cabang Jogja
Daftar Menu dan Hagra Kopi Kong Djie cabang Jogja

Konon, di Jogja cabang kopi Kong Djie ada tiga tempat. Satu di Babarsari, Pakualam, dan satunya di Demangan ini. Setiap kedai kopi mempunyai citarasa dan konsep yang berbeda. Tapi, pada dasarnya tetap mengikuti aslinya. 

Di sini, ceret-ceret panjang yang menjadi tempat menggodok bubuk kopi dengan penyaring ada tiga buah. Wadahnya masih cukup bersih, setidaknya belum menghitam seperti kedai kopi yang di Belitung. Tak tiap saat saringan bubuk kopi diangkat, sesekali saja kala membuatkan kopi. 

PW Coffeeshop with Kongdjie ini sudah ada sejak tahun 2019. Lokasi yang memanfaatkan halaman rumah cukup menyempil. Pemilik kedai kopi mengatur kedai ini agar tetap nyaman dan terdapat tempat untuk bersantai. 

Tempat luar memanfaatkan halaman samping rumah. Meja dan kursi dijajar memanjang. Tempatnya langsung berhadapan dengan ceret-ceret air. Bagian atas, terdapat kanopi yang menjadikan tempat ini tidak terkena matahari. 

Wadah air kopi pun mirip di Belitung
Wadah air kopi pun mirip di Belitung

Sementara area di dalam memanfaatkan ruangan rumah. Ada meja panjang menghadap ke kursi luar. Ada juga kursi sofa. Saya tidak tahu apakah di tempat ini tersedia jaringan internet atau tidak. Karena saya memang tidak menanyakannya. 

Tak ada musola di sini. Jika ingin menunaikan salat, kita bisa keluar dari kedai kopi dan menuju jalan gang arah ke Lippo Mall. Nanti tak jauh dari kedai kopi ada musolanya. Untuk toilet, ada di dekat area parkir kendaraan. 

Kemasan kopi bubuk langsung diambil dari Belitung. Saya mengetahui ini ketika melihat kemasan bubuk kopi yang dipajang di ruangan dalam. bungkusan bubuk kopi tersebut bertuliskan kong djie Belitung dengan kemasan berwana cokelat. 

Saya beserta dua kawan berbincang. Kami mengagendakan untuk bersepeda akhir pekan. Tujuannya ke sekitaran Spot Riyadi, lalu mengunjungi salah satu destinasi yang tak jauh dari sana. Sengaja mencari rute yang agak ada tanjakan sedikit.
 
Desain tempat duduk Kopi Kong Djie Jogja
Desain tempat duduk Kopi Kong Djie Jogja

Secara berkala pesanan kami datang. Kali ini yang diantarkan adalah Kopi O dan Kopasus. Sementara cemilannya belum jadi. Maklum, mas yang bekerja ini sendirian. Pun waktu buka hanya dimulai dari pukul 15.00 WIB – 21.00 WIB. 

Berhubung saya sudah meminta izin untuk memotret di sekitaran kedai kopi, saya pun mencari sudut yang enak untuk memotret. Meja panjang yang melekat pada dinding dan menghadap ke bagian luar menjadi spot foto. Saya mengabadikan menggunakan kamera aksi. 

Kopasus yang saya minum pas di lidah. Setidaknya minuman ini tidak terlalu manis. Saya memang mulai menikmati kopi susu, sepertinya ini menggantikan kebiasaan saya yang biasanya menikmati kopi manual seduh. Minuman manual seduh hanya pada kedai-kedai tertentu saja. 

Menyesap kopi susu ala Kong Djie Jogja
Menyesap kopi susu ala Kong Djie Jogja

Pada dasarnya, suasana di kopi kong djie di jalan Munggur ini cukup nyaman untuk bersantai. Bagi orang yang ingin menepi bisa berkunjung dan bekerja di area dalam. sementara untuk yang suka berbincang, bisa bersantai di luar sembari menyesap kopi dan mengemil singkong goreng. 

Kopi susu yang disajikan pas. Singkong gorengnya pun renyah dan empuk. Percayalah, kami di sini membeli singkong goreng lebih dari satu porsi. Bahkan kawan juga memesan kentang goreng dan makan mie. Entah, mie apa namanya. Saya lupa. 

Keseluruhan waktu membayar hanya 69.000 rupiah. Itu sudah termasuk empat minuman, tiga porsi cemilan, serta mie. Bagi saya, kedai kopi kong djie yang ada di jalan munggur cukup murah disbanding kedai-kedai kopi di sekitaran Demangan yang lainnya. *Yogyakarta; 28 September 2020.

Posting Komentar

0 Komentar