Ticker

6/recent/ticker-posts

Resensi Novel Pesan Cinta dari Hujan Karya Erni Aladjai

Novel Pesan Cinta dari Hujan Karya Erni Aladjai
Novel Pesan Cinta dari Hujan Karya Erni Aladjai






















Seingat saya, novel Pesan Cinta dari Hujan ini terbeli kala mengunjungi Kampung Buku tahun 2017. Ini pun saya masih berusaha mengingat. Atau malah saya beli di tahun yang sama dari media sosial. Entahlah, saya belum bisa memastikan. 

Setelah bertahun-tahun hanya tergeletak di atas meja lengkap dengan bungkus plastik. Saya akhirnya memilih buku ini sebagai kawan saat libur panjang. Novel ini tak tebal, sepertinya cocok dijadikan pemantik saat Hasrat membaca agak menurun. 

Pagi ini, ditemani Kopi Tempur, saya tuntaskan bacaan di bawah pohon Alpukat depan kos. Sesekali menekuk lembar tertentu sebagai catatan. Tak lebih sehari, novel ini sudah selesai saya baca. Waktunya untuk mengulasnya di blog. 

***** 

Judul: Pesan Cinta dari Hujan 

Karya: Erni Aladjai 

Penerbit: Insist Press 

ISBN: 978-602-8384-41-9 

Tahun Terbit: Oktober 2010 

Kategori: Fiksi 


Problematika Kehidupan di Pulau Terpencil 

Hujan, gadis kecil ini lebih senang duduk di kamar dan menghadap jendela. Dari jendela, dia bisa melihat aktivitas orang di pulau Lipulalongo. Dia menikmati waktu di jendela daripada harus berbaur dengan kawan sebayanya di luar. 

Hidup sebagai gadis kecil dari tiga bersaudara yang kehidupan orangtuanya tak pernah damai membuat semuanya terasa sendu. Hujan menghadapi banyak masalah di rumah. Tabiat sang Ayah yang jauh dari kata pantas. 

Setiap saat Hujan beserta ibunya mendapatkan perlakuan kasar dari ayah. Entah bagaimana mungkin tabiat seorang ayah begitu arogan di sini. Saking arogannya, Hujan acapkali berdoa agar ayahnya terkena musibah. 

Kehidupan Hujan yang penuh sendu rupanya tak seberapa. Masih ada juga cerita sendu dari kawan karib Hujan yang bernama Hasna. Atau bagaimana cerita masa lampau kakek dan nenek Hujan yang memang berjalan begitu berliku. 

Sebagai kawan karib atau malah lebih dari sekadar pertemanan, Hujan berganti membantu Hasna. Di tengah pulau terpencil mereka berdua hidup layaknya orang terusir. Hal ini dikarenakan penyakit kusta yang dialami oleh Hasna. 

“Sakitku barangkali tak pernah sembuh. Penyakit ini mungkin yang mengantarku pada kematian! Mia, tolong bawa ke sini buku-buku agama milikku. Aku ingin membacanya kembali – halaman 53” 

“Aku merindukan pulau dan dirimu, di kota tak ada kunang-kunang, di kota tak lagi biru lautnya, di kota aku tak menemukan langit biru karena polusi memucatkan langit. Aku ingin di sini bersamamu! – halaman 249” 

“Seperti laut dan rinai hujan, cinta Hasna dan Hujan adalah diam. Sunyi dan misteri – halaman 266” 

***** 
Menyesap kopi dan membaca novel
Menyesap kopi dan membaca novel


Pendapat Saya tentang Novel Pesan Cinta dari Hujan 

Pertama yang saya lakukan sembari membaca novel ini adalah membuka perambah dan mengetik “Pulau Lipulalongo”. Terlebih pada bagian cerita menginformasikan bagaimana di kampung tersebut terkena gempa tahun 2000. 

Alur yang dimasukkan cukup ringan, tidak ada cerita-cerita yang membuat bingung atau berpikir. Runtutan cerita dalam lingkup kampung menjadikan saya mudah mencerna. Dari awal hingga akhir yang dominan adalah kekerasan dalam rumah tangga. 

Sosok-sosok dalam cerita sedikit, sehingga memudahkan saya untuk mengikuti alur ini hingga selesai. Hujan, Hasna, ataupun yang lainnya rinci diceritakan. Di sini yang menjadi pokok utama adalah potret kehidupan di pulau kecil. 

Berbagai permasalahan di pulau kecil dan jauh dari pusat keramaian itu kompleks. Pendidikan sudah pasti tidak terjamah dengan bagus, selaras dengan kesehatan atau sarana-prasarana yang di sana. Pasti jauh dari kata memadai. 

Kisah Hujan bagi saya bukan tentang perjuangan pendidikan. Lebih pada roman yang unik. Di menjelang akhir buku ini tuntas saya baca, ada semacam romantisme yang terjalin. Selain itu, di sini juga ada penekanan tentang kesehatan, khususnya penyakit kusta dari sudut pandang orang awam. 

Persahabatan selalu menjadi yang utama, tapi pengorbanan dan rasa yang lebih menjadi bumbu yang tepat. Pun di alur cerita ini. Saya tidak menyangka pada akhir cerita jauh dari perkiraan saya sewaktu membaca. 

Bagi yang suka novel dengan cerita ringan bisa membaca buku ini. Pesan Cinta dari Hujan bisa menjadi bacaan yang menyenangkan. Meski bagi saya ceritanya agak monoton di awal. Tapi bagian akhir menjadi kejutan. 

Seperti buku bacaan yang lain, beberapa kata di sini juga salah ketik. Hanya saja tidak banyak, sehingga masih cukup nyaman untuk dibaca. Membaca novel ini membuat saya tertarik mengunjungi pulau-pulau kecil di Indonesia. Pasti menyenangkan.

Posting Komentar

0 Komentar