Ticker

6/recent/ticker-posts

Dikasih Cycling Cap Edisi Bike to Work

Cycling Cap buatan Instagram Botol Stuff
Cycling Cap buatan Instagram Botol Stuff

Saya termasuk orang yang rutin sepedaan. Bahkan kendaraan yang saya miliki sementara ini hanyalah sepeda. Jadi ke manapun pergi, saya biasa bersepeda. Termasuk kerja, sudah lebih dari lima tahun ini saya menjadi pesepeda ke kantor. 

Peralatan lengkap selalu saya pakai. Sarung tangan dan helm sepeda tidak pernah lepas. Sementara lampu senter sepeda seringnya saya tidak bawa. Alasan yang paling mendasar adalah saya jarang sekali pulang lebih dari pukul 17.00 WIB. 

Selain kedua barang tersebut, saya tidak begitu memikirkan. Hingga suatu sore saya mendapatkan kejutan dari salah satu pegiat sepeda yang memproduksi Cycling Cap. Pegiat sepeda ini sering membuat kaus berkaitan dengan sepeda. Bagi yang penasaran bisa cek facebook Agung Botol. 

Saya lebih sering memanggil sebutan “Om Botol”. Kami berbincang di Bunderan UGM sewaktu acara Reboan. Aktivitas bersantai para pesepeda kala sepulang kerja. Dulu cukup sering, sekarang sempat vakum dan sedang digiatkan kembali. 
Cycling Cap edisi Bike to Work
Cycling Cap edisi Bike to Work

Kembali ke Cycling Cap atau Topi Sepeda. Aksesoris ini sebenarnya sudah banyak digunakan para pengguna sepeda. Di luar negeri para pesepeda vintage biasa menggunakannya. Di Indonesia sendiri, Cycling Cap kembali ramai digunakan para pesepeda. 

Banyak dari pesepeda menggunakan Cycling Cap sebagai aksesoris yang membuat tampilan pesepeda lebih bagus. Keberadaan Cycling Cap bukan sebagai pengganti helm, malah pelengkap helm. Setiap Cycling Cap bertuliskan slogan ataupun yang lainnya. 

Di Jogja sendiri dalam kurun waktu dua tahun terakhir hampir semua komunitas sepeda menggunakan Cycling Cap. Kita bisa melihatnya tatkala sedang berkumpul di tempat tertentu. Hingga sekarang sangat mudah ditemui para pesepeda yang menjual Cycling Cap. Ada yang printing maupun sablon. 

Saya fokuskan dengan Cycling Cap yang ada di tangan. Bahan yang digunakan adalah katun, menyetaknya dengan sablon. Sebagian besar Cycling Cap yang dijual teman-teman pesepeda adalah printing, sehingga lebih murah dan ragam warna. 

Proses pembuatan yang sablon memang lebih membutuhkan waktu lama dibanding printing. Seperti Cycling Cap yang edisi Bike to Work. Setiap bagian yang ada tulisannya secara otomatis disablon satu persatu. 

Satu Cycling Cap ini dihargai 85.000 rupiah. Untuk edisi Bike to Work jumlahnya terbatas. Tinggal sisa satu yang dikasihkan ke saya. Jika tertarik untuk memesan dengan motif lainnya mungkin bisa menghubungi Om Agung Botol di Instagramnya “botolstuff”. Di sana kalian bisa berkomunikasi karena ada narahubungnya. 

Saya coba memakai Cycling Cap, berhubung kepala saya ukurannya agak kecil, sehingga rasanya sedikit kebesaran. Tapi waktu saya gunakan topi sepeda ini bersepeda tanpa menggunakan helm. Rasanya tetap nyaman dan tidak kabur. 
Dikasih Cycling Cap dari teman pesepeda
Dikasih Cycling Cap dari teman pesepeda

Ini menjadi aksesoris tambahan saya di sepeda. Sejujurnya saya memang sempat terpikirkan ingin membeli Cycling Cap di beberapa waktu terakhir ini, tapi belum sempat membeli. Sekalinya punya ternyata dikasih sama teman. Rezeki memang tidak tertukar. 

Untuk sementara botolstuff memang memproduksi Cycling Cap satu ukuran. Pun dengan jumlahnya yang terbatas. Ini dikarenakan pemiliknya sendiri yang membuat tanpa tim. Jadi, kalian bisa memantau instagramnya, siapa tahu pas ada pre order Cycling Cap. 

Atau kalian sedang ingin mendesain Cycling Cap. Mungkin dari pihak botolstuff bisa mendesainkan motifnya. Siapa tahu malah ingin bekerjasama. Misalkan kalian punya komunitas dan ingin membuat Cycling Cap, lalu membuatnya di sini. 

Jika kalian tanya bagaimana menurut saya terkait Cycling Cap buatan botolstuff. Saya merekomendasikan untuk kalian. Untuk harga lebih mahal karena bahan dan proses pembuatannya biasanya berbeda. Ketika saya gunakan menyatu dengan helm, Cycling Cap ini juga nyaman. 

Ada yang minat untuk membuat Cycling Cap? Bisa kalian kontak Botolstuff melalui Instagram. Tidak hanya Cycling Cap, di Instagram tersebut juga menjual kaus yang bertemakan sepeda. Siapa tahu niatnya ingin Cycling Cap malah borong beserta kausnya. *Rabu; 15 Januari 2020

Posting Komentar

0 Komentar